LUBUKLINGGAU-WONG DALAM.COM-Wali
Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe bersama Wakil Wali Kota H
Sulaiman kohar hadiri rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan
presiden RI dalam rangka HUT RI ke-78 di gedung paripurna DPRD Kota
Lubuklinggau. Rabu (16/8).
Dalam
kegiatan ini, rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Lubuklinggau H
Rodi Wijaya didampingi Waka I Hendri Juniansyah dan Waka II Hambali
Lukman.
Hadir
langsung Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, Kajari Riyadi
Bayu, Kasim 0406 Mayor Inf Nur Sigit Prasetyo, Kepala Kantor Kemenag
Lubuklinggau Abdul Haris, Kepala BNN Lubuklinggau AKBP Himawan Bagus
Riyadi serta seluruh kepala OPD, Camat dan Lurah dilingkungan pemerintah
Kota Lubuklinggau.
Dalam
pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan sebagai pemimpin untuk
menghadapi pilihan kebijakan yang semakin sulit, dibutuhkan keberanian
dan kepercayaan (public trust).
â€Å“Pemimpin
itu harus punya public trust, karena kepercayaan adalah salah satu
faktor penentu bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti
atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin
sebuah bangsa besar seperti Indonesia,†ujarnya dalam pidato
kenegaraannya.
Menjelang
tahun kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024, Presiden Jokowi juga
berharap agar pertarungan politik nanti tetap diliputi kesantunan dari
setiap tokoh dan masyarakat yang memeriahkannya.
Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menyampaikan, untuk mencapai Indonesia emas, maka tantangan ke depan tidak mudah.
"Tantangan
ke depan tidaklah mudah, pilihan kebijakan akan semakin sulit. Sehingga
dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan untuk mengambil keputusan
yang sulit dan keputusan yang tidak populer," ungkapnya.
Maka
dari itu, Jokowi mengatakan, seorang pemimpin harus mempunyai public
trust atau kepercayaan dari masyarakat agar kebijakan yang diterapkan
bisa dijalankan dengan baik.
Lantaran, kepercayaan dari masyarakat tersebut dinilai sebagi faktor penentu berjalan atau tidaknya suatu kebijakan.
"Oleh
sebab itu, menurut saya pemimpin itu, pemimpin itu harus punya public
trust, karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu bisa berjalan
atau tidaknya suatu kebijakan," ungkap Jokowi.
"Faktor bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya suatu keputusan," sambungnya.
Public trust tersebut, kata Jokowi, merupakan modal politik untuk memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia.
"Inilah adalah modal politik untuk memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia," katanya.
Dikatakan Jokowi juga, bahwa seorang pemimpin juga memerlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa.
"Selain itu, seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa," pungkasnya.(DAVID/ADV)
Posting Komentar